dr. Dije, Sp.OG, M.Kes || 2024-07-17
Selama masa kehamilan sangat bahaya jika bunda mengalami dehidrasi, maka sebab itu jangan dianggap sepele ya. Kondisi ini dapat mengganggu tumbuh kembang janin, bahkan menyebabkan komplikasi kehamilan. Seharusnya, cairan yang masuk dan keluar dari tubuh harus selalu seimbang, khususnya jika kondisi bunda saat ini sedang hamil yang sudah pasti butuh asupan cairan lebih banyak dari biasanya. Bunda bisa mengalami kekurangan cairan dan bahkan bisa mengalami dehidrasi pada saat mengalami keluarnya cairan secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup.
Bunda juga dapat mengalami dehidrasi jika kurang mengonsumsi makanan atau minuman. Bunda juga bisa mengalami dehidrasi karena kondisi tertentu dengan gejala tertentu seperti bunda sedang mengalami dehidrasi, menjalani puasa, sering mengalami muntah kehamilan, dan bunda kelelahan olahraga hingga mengeluarkan terlalu banyak keringat
Bunda juga dapat mengalami kekurangan cairan dan bahkan bisa mengalami dehidrasi pada saat tubuh mengeluarkan cairan secara berlebihan dan bunda tidak diimbangi dengan mencukupi asupan cairan yang cukup.
Bahaya Dehidrasi Saat Hamil
Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi selama kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Air ketuban terlalu sedikit
Air ketuban sedikit dapat disebabkan karena ibu hamil mengalami dehidrasi. Pada awal kehamilan, terutama pada volume air tuban yang terlalu sedikit, itu dapat menyebabkan terganggunya perkembangan janin atau bahkan keguguran. Sementara itu, kalau terjadi pada trimester akhir, kondisi ini bisa meningkatkan resiko terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi pada saat melahirkan.
2. Picu kontraksi palsu
Kontraksi Braxton-Hicks juga dapat dipicu oleh dehidrasi selama kehamilan, yaitu kontraksi palsu yang biasanya berlangsung selama 1–2 menit. Kontraksi ini biasanya terjadi pada trimester ketiga, tapi bisa juga terjadi pada trimester kedua.
3. Komplikasi kehamilan
Berbagai komplikasi serius juga dapat dipicu oleh dehidrasi saat hamil, seperti bayi lahir dengan cacat bawaan dan gangguan pada sistem saraf, serta meningkatkan risiko persalinan prematur. Selain itu produksi ASI juga bisa menurun ketika ibu hamil mengalami dehidrasi.
4. Kematian pada bayi atau ibu
Kondisi dehidrasi berat yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan syok hipovolemik yang dapat mengancam nyawa ibu hamil serta janin.
Tanda-Tanda Dehidrasi Saat Hamil
Bumil dapat melakukan cara sederhana untuk mengenalinya adalah dengan memperhatikan warna urine. Bila warna urine kuning pekat dan lebih gelap, artinya asupan cairan Bumil kurang. Sebaliknya, warna urine yang bening dan jernih mengindikasikan tubuh Bumil terhidrasi dengan baik oleh tubuh. Selain dari warna urine, dehidrasi juga dapat dikenali dari gejala yang muncul. Berikut ini merupakan gejala dehidrasi berdasarkan tingkat keparahannya:
1. Dehidrasi ringan hingga sedang
• Berkurangnya frekuensi buang air kecil
• Haus
• Mengantuk
• Mulut terasa kering dan lengket
• Sakit kepala
• Pusing
• Konstipasi
2. Dehidrasi berat
• Jumlah dan frekuensi buang air kecil menurun atau tidak ada sama sekali
• Urine berwarna kuning pekat
• Sangat lemas
• Sangat haus
• Mata cekung
• Mulut sangat kering
• Kulit sangat kering dan kurang elastis (membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali seperti semula bila ditekan)
• Mudah marah dan kebingungan
• Jantung berdegup kencang dan napas cepat
Bumil masih bisa mengatasi dehidrasi yang ringan hingga sedang dengan cara bumil memperbanyak minum air putih dan istirahat yang cukup. Sementara untuk dehidrasi berat, Bumil perlu mendapatkan pertolongan medis segera.
Tips agar Ibu Hamil Tetap Terhidrasi
Sebenarnya, untuk mencegah dehidrasi selama kehamilan cukup sangat mudah, yaitu dengan minum air putih sekitar 3 liter per hari atau setara dengan 8–12 gelas. Namun, bila aktivitas Bumil terlalu banyak atau sering berolahraga, Bumil bisa menambahkan jatah minum harian, ya. Selain itu, ada beberapa tips yang bisa menjaga Bumil tetap terhidrasi berikutnya adalah:
• Bumil juga harus menghindari minuman berkafein misalnya seperti, teh, kopi, ataupun minuman bersoda. Jenis minuman ini memiliki sifat diuretik yang bisa menyebabkan Bumil lebih sering buang air kecil.
• Buat infused water dengan menambahkan kiwi, lemon, dan jeruk pada air putih. Cara ini bisa meredakan mual yang mungkin dirasakan saat minum air putih.
• Minuman yang mengandung gula, elektrolit, vitamin, misalnya seperti air kelapa.
• Makanan buah yang tinggi air, contohnya seperti lemon, blewah, semangka, dan jambu air.
• Saat hamil usahakan untuk selalu makan dan minum jika sedang tidak merasakan mual, khususnya jika Bumil mengalami gejala morning sickness.
Jika Bumil ingin menghindari dari bahaya dehidrasi selama kehamilan Bumil bisa menjaga selalu asupan cairan. Jika Bumil mengalami mual dan muntah yang sangat parah hingga membuat Bumil sulit makan atau pun minum, apalagi Bumil sudah merasakan gejala dehidrasi, segera berkonsultasi dengan dokter guna Bumil mendapatkan penanganan yang tepat.